Kamis, 20 September 2012 sebenernya hari kamis kemarin itu, aku nggak libur kerja loh...tapi karena kamu punya waktunya hari kamis dan jum'at liburnya, jadi kita memutuskan untuk jalan-jalan ke Dufan hari kamisnya.
Oke, kita berangkat dari rumah jam 12.30 wib dari rumahku dan sampai Dufan sekitar jam 13.00 wib. Wow... perjalanan hanya butuh waktu setengah jam dari rumahku (Kp.Gedong, Condet, Pasar Rebo) sampai ke Dufan Ancol, Jakarta Utara. Butuh waktu hanya setengah jam karena kamis 20 september 2012 adalah hari bersejarah untuk Jakarta. Pemilihan Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan, jadinya jalanan juga tidak macet.
Flyer 50% Dufan September Ceria |
Hari Pilkada juga menguntungkan juga sih, karena dengan begitu Dufan juga memberi Diskon 50%. Selain itu, juga bisa pakai Flyer Dufan juga sih. Dan karena diskon, tiketnya jadi seharga Rp. 110.000,- saja dari Rp.220.000,-
Masuk ke Dufan, kita disambut sama Maskot Dufan...badut kodok ini lucu banget! Kalau sama aku dia mau ya bergaya... tapi lihat kalo fotonya sama kamu, badut kodoknya melengos gitu...hihihihi
Antrian Panjaaaaaang |
Akhirnya setelah kita mengantri selama 2 jam untuk ber-Hysteria yang kurang dari 2 menit ini, kita mendapat tempat untuk duduk di kursi yang menjadi saksi bisu ke-Hysteriaan para pengunjung yang sudah menjajal Hysteria ini.
Suara gerungan Hysteria terdengar hebat, saat kita sudah memastikan seat belt kita terpasang. Dan tanpa aba-aba dan tiba-tiba, kita terhempas ke atas dengan kecepatan luar biasa. Aku teriak sekeras mungkin, tangan, kaki, dan tubuh ini gemetar luar biasa. Di titik paling atas, aku merasa melayang. Rasanya seperti seat belt udah lepas dan nggak terpasang lagi. Di titik paling atas itu aku juga melihat pemandangan yang cukup indah, pepohonan dan permainan Bianglala.
Di titik itulah aku merasa melayang secara slow motion, kemudian tanpa sedetik kemudian tubuh kita sudah ditarik kembali ke bawah, ditarik lagi ke atas, dan akhirnya bergerak turun, naik, dan turun secara perlahan.
Saat bergerak perlahan itu, aku mendengar suaramu "Udah....Udah...." dan aku tak bisa menahan tawa ku dengan terbahak-bahak :D.
Permainan kedua yang kita pilih adalah Ontang-Anting. Permainan ini kita pilih karena permainan yang lain ngantri semua. Dan kamu bilang, permainan ini nggak menyeramkan.
Dan oke, aku mengiyakan ajakanmu. Setelah mengantri sebentar, akhirnya kita dapat tempat. Kamu memilih tempat di sisi paling dalam.
"Aku dimana?" tanyaku.
"Di situ aja tuh," jawabmu sambil tersenyum.
Dan aku menuruti jawabmu. Duduk di tempat duduk di sisi paling luar. Dan setelah semuanya siap, tempat duduk yang digantungkan dengan pegas tersebut bergerak melingkar. Aku merasa seperti dihempas dan diayunkan. Lama-lama ayunan dan hempasannya semakin kencang dan tinggi. Aku seperti terhempas ke atap-atap kios di depan tempat permainan ontang-anting, dan seperti akan menyangkut di pohon-pohon karena hampir menyentuh pepohonan. Ini semakin kencang, kencang, kencang dan tinggi. Dan aku melihatmu. Kamu hanya tersenyum sambil menikmati ayunannya.
"Kak, serem ini!" Aku berteriak. Tapi kamu hanya tertawa saja menikmati ayunannnya.
Ontang-anting perlahan-lahan turun dan memperlambat lajunya sampai berhenti. Dan aku bangkit berdiri dari tempat duduk dengan kepala pening. Jalanku sudah sempoyongan.
"Kamu pusing?" tanyamu.
"Iya! Kenceng dan tinggi banget! Kamu bilang nggak serem!" Aku menggerutu, sementara kamu hanya tertawa.
"Hahaha....makanya aku milih bangku yang di sisi dalem bukan yang di luar tempat kamu," katanya sambil tertawa.
"Ih...kamu!! Sumpah...jahat banget sama aku! Pantesan kamu tadi senyum-senyum nunjukin bangku buat aku!! Huuuuuuu!!!" Aku masih menggerutu.
Setelah kita foto-foto ria, kamu mengajak aku untuk bermain airrrrr!! Horeee..... Permainan Arung Jeram. Yang penting, gak terlalu menyeramkan lagi dan yang penting nggak ngebuat pusing lagi. Tapii, lagi-lagi kita dihadapi dengan antrian yang sangaatttt panjang (lagi).
Sepatu Samaan :) Seperti hati kita yang selalu sama :) Eaaaaaa |
Baiklah, kita memutuskan untuk ikhlas bersabar menunggu lagi. Selama antri itu pula, kita saling bercanda tertawa dan membahas lagi kata-kata "Udah...Udah..." -mu yang sangat ber-Hysteria itu. Dan lagi-lagi membuatku tertawa terbahak-bahak. Saat menunggu, kita juga nggak lupa bernarsis-narsis ria lagii...foto lagi dan foto lagi. Tapi, kali ini yang kita foto adalah sepatu kita. Aishhh.... sepatu kita kembaran!!! hehehe.... Sepatu yang kita putuskan untuk membelinya bersama dengan model, warna dan merek yang sama :)
Hasil Foto Shot Dufan |
Kamu, Aku, dan Arta |
Akhirnya kita memutuskan untuk beristirahat lagi setelah menunggu 2 jam dan sambil mengeringkan pakaian kita yang basah kuyup. Tapi, sebelum kita istirahat, kita ketemu Arta temen kampus kamu. Kemarinnya aku mengajak dia untuk ikut kita ke Dufan. Tapi, dia nggak mau ikutan kita karena takutnya mengganggu kebersamaan kita atau karena dia takut menjadi obat nyamuk dan lampu taman kita berdua aja? Padahalkan kalau dia ikut, dia sangat berguna banget buat kita...berguna banget buat foto-fotoin momen kita berdua hahahaha....parah banget ya?! haha Maaf Ta, hanya bergurau.
Dan dia akhirnya jadi juga ke Dufan tapi nggak bareng sama kita, barengnya sama temen-temen kakaknya dan kakaknya. Alhasil kita ketemu Arta hanya untuk mengobrol sebentar dan foto bersama.
Hari sudah semakin gelap, dan waktu sudah menunjukan sekitar pukul 6 sore. Kita memilih untuk naik Kora-Kora. Memang antri lagi, tapi antriannya nggak begitu panjang dan lama seperti Hysteria dan Arung Jeram. Setelah mengantri sekitar lebih dari 5 - 8 menit, kita menaiki perahu ayun alias The Swing Ship. Aku sudah mewanti-wanti terlebih dulu untuk tidak mengambil posisi paling ujung perahu. Kali ini kamu menuruti keinginanku, kamu mengambil posisi di tengah-tengah kapal dan aku mengikuti di sampingmu. Pengunjung lainnya juga segera memenuhi perahu besar. Setelah penuh, perlahan-lahan perahu mulai berayun. Lama kelamaan perahu mulai tinggi, tinggi, dan tinggi sekali berayun. Jantung ini rasanya seperti ditarik ke belakang dan ditarik lagi ke depan. Saking tingginya, aku sampai bisa melihat lantai tempat permainan ini. Bagiku, ini lebih menyeramkan dari Hysteria. Aku sampai teriak-teriak dan minta udahan :D Rasanya seperti ditarik ke belakang sampai tinggi dan dihempas ke depan lagi seperti melayang.Tanganku yang sudah menggenggam besi pengaman seperti belum berpegangan dengan apa-apa.
Kora-kora ternyata menjadi permainan kita yang terakhir untuk kali ini. Tadinya, kita masih mau mengejar permainan Niagara, ke Istana Boneka, dan aku masih ingin naik Tornado. Tapi, apa boleh buat, waktu jua yang memisahkan kita dengan taman Fantasi satu-satunya di Jakarta ini. Jadinya, kita hanya berfoto-foto di komidi putar kuda-kudaan (gak tau nama-nya apa...hehe).
Akhirnya, setelah sholat dan kamu sudah menunjukkan tanda-tanda kemualan alias masuk angin, kita menuju gerbang keluar. Yang aku ingat dan aku suka adalah seharian itu, kamu selalu genggam tangan aku hehehehe.
Okeh sampai jumpa di lain kesempatan! See You! :D
Sialan gua gadiajak
BalasHapus