Bonjour...!!
Kita lanjutin lagi ya cerita perjalanan aku di Toulouse, Perancis mulai tanggal 28 Oktober 2015 sampai dengan 1 November 2015. Aku ke Toulouse bersama rombongan Lion Air yang ingin melihat bagaimana persiapan pesawat Airbus Lion Air yang diterbangkan ke Jakarta. Lion Air membeli 3 unit pesawat Airbus tipe A330-300 untuk penerbangan jamaah Haji dan Umrah. Desember 2015 ini, Lion Air akan mulai mengoperasikan rute dari Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan, dan Banjarmasin ke Madinah dengan menggunakan pesawat A330-300 ini. Lion Air sendiri membeli secara perdana pesawat Airbus A330-300 ini, sebelumnya Lion Air telah membeli lebih dari 240 pesawat Airbus untuk penerbangan domestik.
|
Pesawat A330-300 yang dibeli Lion Air di Toulouse, Prancis |
Setelah melihat pesawat Lion Air, kami semua diajak untuk berkunjung ke pabrik Airbus. Airbus adalah perusahaan pembuat pesawat penerbangan sipil terbesar di eropa. Dan kota Toulouse memang merupakan basis industri penerbangan di Eropa. Airbus sendiri boleh dibilang sebagai perusahaan penggerak perekonomian kota Toulouse. Pusat pabrikan pembuat pesawat sipil Airbus, berlokasi di kawasan industri khusus Airbus yang tidak jauh dari Bandara Blagnac. Kami ditemani oleh Ms. Sara Ricci dan pemandu dari pihak Airbus lainnya.
|
di Pabrik Airbus, Toulouse |
Di dalam pabrik, sangat luas sekali. Banyak bagian-bagian pesawat yang sedang dibuat, seperti kepala pesawat tempat kokpit berada, badan pesawat, dan ekor pesawat. Airbus sendiri memperkerjakan ribuan orang untuk membuat pesawat tipe A330, A350, dan A380.
Pesawat Airbus Jenis A330 seperti yang dibeli oleh Lion Air dikenal dengan pesawat berbadan besar dengan daya tampung sampai 440 penumpang. Pesawat A330 juga dinilai mempunyai daya konsumsi bahan bakar yang irit dan efisien. Nah, pesawat A330 ini telah banyak digunakan penerbangan di dunia bahkan di Indonesia seperti yang digunakan Lion Air dan Garuda Indonesia.
|
pembuatan sayap pesawat |
Selain A330, adalagi tipe andalan Airbus yaitu A350. A350 memiliki kapasitas yang mirip dengan A330 tapi dapat terbang selama 15 jam nonstop dan sangat cocok buat penerbangan lintas benua. Setelah melihat A330 dan A350, rombongan kami juga diajak untuk melihat pembuatan pesawat tipe A380. Tipe A380 adalah pesawat besar dengan dua kabin alias dua tingkat. Membayangkan pesawat-pesawat canggih ini dibuat, aku sangat bersyukur banget bisa datang melihat-lihat perusahaan Airbus ini. Mungkin juga kalau ada pesawat airbus jatuh, black box-nya juga harus dibawa kesini juga kali ya?
|
pesawat Airbus A350 - XWB |
Airbus sendiri telah mengirimkan lebih dari 1200 pesawat A330 ke seluruh dunia dan telah mengirimkan lebih dari 8800 pesawat sejak 2 dekade silam. Airbus mempunyai total pekerja sebanyak 55.000 orang yang tersebar di Amerika Serikat, Tiongkok, India, dan Timur Tengah. Jadi, nggak heran kalau Airbus menjadi pemompa perekonomian masyarakat kota Toulouse.
|
bersama Ms. Sarah |
Esok harinya pada tanggal 30 Oktober 2015, aku dan rombongan diajak ke tempat wisata yang lumayan dekat dengan kota Toulouse. Pagi-pagi, Ms. Sarah wanita perancis berdarah Tiongkok sudah tiba di hotel kami dan mengajak kami untuk bergegas menggunakan bus-nya. Tujuan kami kali ini adalah Istana Carcassonne.
|
tiba di Istana Carcassonne |
Carcassone terletak sejauh satu jam dari pusat kota Toulouse. Carcassonne sendiri termasuk dalam wilayah Languedoc Roussillon. Sepanjang perjalanan mata-ku disajikan dengan ladang gandum dan ladang anggur yang begitu luas. Sangat berbeda dengan pemandangan kota Toulouse yang menghadirkan bangunan-bangunan berasitektur berwarna merah, sepanjang jalan ke Carcassone banyak ladang anggur yang berwarna merah dan putih. Sesekali juga kami melihat kuda di sebuah ladang. Sesampainya di puncak Carcassonne, terlihat istana megah yang terbuat dari batu bata berwarna putih.
|
salah satu jalan Carcassonne |
Aku keluar dari Bus. Udara sangat dingin meski matahari bersinar cukup terik. Buru-buru aku langsung merapatkan syall dan memakai sarung tangan. Setelah Ms. Sarah membayar tiket untuk rombongan, kami dipersilakan masuk ke istana yang memiliki jembatan besar. Masuk ke dalam, sepanjang jalan banyak toko-toko yang unik, ada toko cokelat, kartu pos bergambar Carcassonne, ada juga yang menjual baju jirah dan baju pada masa kerajaan, ada tongkat sakti dan gaun-gaun putri. Di sepanjang jalan ini juga ternyata tersedia hotel loh dan banyak cafe atau restoran.
|
salah satu restoran |
Masuk ke dalam lagi banyak bangunan-bangunan bersejarah. Ternyata, benteng dan istana Carcassonne ini telah berdiri sejak abad ke 12. Dulunya berdiri dinasti Trencavel yang merupakan keluarga paling terkuar di selatan perancis. Namun, pada tanggal 15 Agustus 1209, dinasti ini dikepung dan menyerah pada Pope Innocent ke-III. Istana Carcassonne ini juga mempunyai 52 menara terpisah serta dikelilingi benteng ganda sepanjang 3 kilometer. Di dalam istana juga banyak ruangan bekas kerajaan jaman dahulu, patung-patung, dan museum. Yang menarik adalah ketika kita sampai di menara pengawas, kita dapat melihat seluruh kota Carcassonne yang begitu mempesona.
|
pemandangan dari menara Carcassonne |
Istana dan Benteng Carcassonne ini juga dinobatkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 1997. Tentunya sangat sangat senang dan suatu kebanggaan bisa berkunjung ke salah satu warisan budaya dunia di Perancis.
|
di salah satu sudut istana Carcassonne |
|
Ambil gambar sendiri |
Kesimpulannyaaaaaaa... Aku bersyukuurrr banget bisa dapet kesempatan liputan ke luar negeri dari kantor sebagai reporter Beritasatu TV. Sangat bersyukur atas rezeki dan kesempatan dari Allah. Mungkin ini hadiah dari Allah karena ikhlas gak menang lomba liputan ke Perancis, karena sudah tulus mengerjakan liputan-liputan sebelumnya makanya dihadiahi ke Toulouse, Perancis.
|
bawa alat dan tripod sendiri |
|
edit gambar sendiri pake FCP di Macbook |
|
I'm Sadryna and really love my job! |
Jadi VJ alias Video Journalist itu ternyata nggak mudah. Karena tanggung jawab ada sama kita sendirian semua. Bawa alat-alat, bawa tripod, harus mikir gambar dan mikir naskah sendirian, edit gambar dan kirim gambar via FTP ke kantor. Biasanya sebagai reporter selalu didampingin sama kameramen. Dan kalau liputan semi dokumenter pasti selalu dibantu sama popo aku, Joidy. Tapi, ya namanya kerja dan udah dikasih kesempatan berarti harus ada tanggung jawab yang lebih juga. :)
See you to the next journey! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar