Sabtu, 14 September 2013

The Crazy-Able Trip To Singapore (PART 1)

 Ini adalah pengalaman super gila. Gila, tapi ya jadi juga kita pergi dengan persiapan setengah matang dan seadanya. 4 September 2013, memang sudah kita tentukan untuk pergi ke Singapore. Tanpa mengambil cuti atau apapun dan hanya berbekal libur 2 hari kerja, kita pun nekat pergi.

Menunggu taksi dari perempatan Kuningan
Setelah sebelumnya liputan soal warga di Waduk Ria Rio yang rencananya akan direlokasi pada 4 September ini terkait rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang akan merubah Waduk Ria Rio menjadi taman hijau, gedung opera, dan hotel bintang lima disini. Namun, nyatanya penggusuran warga ini diundur menjadi satu bulan mendatang. Oke, setelah Live Report keadaan dan situasi dan pengunduran penggusuran ini, aku dan .... Oh ya perkenalkan ... campers spesial sekaligus pria yang sekarang jagain aku, Joidy Karlo Dompas alias Jody ... kita akhirnya sekitar pukul 14.00 WIB Balkan alias balik kantor. Sampai di kantor, kita packing seadanya. Aku membawa 2 tas ransel yang. Ransel pertama berisi barang-barang dan dokumen penting, dan tas kedua berisi Netbook dan 3 stel pakaian. Sedangkan Jody hanya membawa 1 tas ransel berisi Mac Book dan 3 stel pakaiannya. Dengan packing seadanya, akhirnya kita berangkat dari kantor Berita Satu TV di Berita Satu Plaza, Gatot Subroto menuju Terminal 2D Bandara Soekarno Hatta. Setelah menunggu taksi dari perempatan Kuningan, akhirnya kita mendapatkan taksi Express pada pukul 17.30 WIB. Dengan terburu-buru sambil melepas lelah di dalam taksi, dan alhamdulillahnya sore itu tak terlalu padat, akhirnya kita tiba di terminal 2D Bandara Soetta. Ongkos taksi dari perempatan Kuningan ke terminal 2D Bandara Soetta menghabiskan sekitar Rp. 110.000 termasuk biaya tol.
Jody dengan wajah parno naik pesawatnya XD
 Tiba di terminal 2D kita langsung check in di Gate D4 penerbangan Tiger Airways Jakarta - Singapore TR2273. Setelah menunggu sambil was-was karena takut uang yang kita bawa tidak cukup menafkahi kita di Singapore nanti. Bayangkan, kami hanya membawa uang Rp. 3 juta diluar ongkos tiket pergi pesawat. Bermodal nekat dan Bismillah, kita masuk ke dalam pesawat. Akhirnya Tiger Airways take off pada pukul 19.40 WIB. Kita untungnya mendapat tiket murah dengan memesan secara online dua hari sebelum keberangkatan di nusatrip.com. Kita mendapatkan tiket Tiger Airways seharga Rp. 299.900 per orang. Jadi, untuk 2 orang harus membayar Rp. 599.800. Harga ini belum termasuk airport tax di Bandara Soetta. Jadi, saat check in, kita harus membayar Rp 150.000 per orang airport tax tujuan international. Jadi, untuk dua orang, kita membayar Rp. 300.000.
Selama dalam pesawat, tingkah Jodi lucu sekali. Dia hanya diam saja menahan rasa takutnya :P. Memang saat berada di atas awan, guncangannya sangat terasa sekali. Cuaca memang kurang baik di langit Jakarta menuju Singapore. Saat akan tiba di Singapura, kita juga akan diberikan form imigrasi untuk masuk ke Singapura.
Changi Interantional Airport, Singapore
Jody mengecek BB-nya yang selama di Singapore tidak dia fungsikan.
 Dengan izin Allah, akhirnya kita tiba di Changi International Airport pada pukul 22.30 waktu Singapura. Bandara Changi sangat besar dan bagus. Semua fasilitas tersedia dan memang didesain mall berada di dalam Bandara. Jody langsung mengecek jaringan seluler di BB-nya yang memang ternyata tidak berfungsi dan harus mengganti paket roaming internasional. Karena yang dipakai operatornya adalah Axis, kalau memang mau menggunakan paket roaming Axis memberikan layanan Rp. 49.000 per hari paket roaming Internasional. Atau kalau memang mau bisa membeli kartu seluler yang baru di Singapura biasanya Starhub. Liat di billboard Starhub, harga kartu perdananya $18 SG. Tapi, nggak perlu pusing soal komunikasi kalo BB kamu ada aplikasi wifi-nya. Kebanyakan di Singapura terdapat layanan wifi gratis. Jadi, BB aku yang memang ada aplikasi wifi-nya masih bisa BBM-an, whats-app, twitter, facebook dan jejaring sosial lainnya. Kalo untuk telepon dan sms ya memang harus pake pulsa roaming. Tersedianya wifi gratis ini juga ngebantu kita komunikasi lewat internet baik lewat smartphone maupun dari netbook/ laptop/ macbook.

Tempat istirahat di Lounge Transit Gate E5 Changi Airport Singapore
Ambil Posisi, siap-siap bobo gratis nan nyaman di Changi
Karena memang niat kita backpacker, jadi segala apapun yang meminimalisir pengeluaran kita lakuin deh, termasuk menginap satu malam di bandara Changi. Hihihi...terlebih karena memang waktu sudah menunjukkan jam 23.00 waktu Singapura. MRT pastinya juga sudah tidak ada karena tutup pada pukul 23.00. Sebelumnya aku sudah searching di google mengenai tempat peristirahatan di Changi Airport dan ditambah dibantu dengan buku panduan Bandara Changi kami menyusuri dan mencari-cari transit lounge di Gate E5. Banyak banget turis-turis yang sedang rebahan di sofa merah, ada yang tidur sambil selimutan, baca buku sambil selimutan, browsing pake laptopnya dan lain-lain. Untungnya, kita mendapatkan sofa merah untuk rebahan itu di paling pojok sayap kiri transit Lounge Gate E5. Dan ada 2 sofa merah. Jody langsung mengambil posisinya. Katanya, ia sangat lelah menahan gugup dan ketakutannya saat penerbangan tadi. Hihihihi. Sementara aku, masih belum bisa tidur. Masih berusaha mengabarkan orang tuaku dan sodara-sodara ku di rumah melalui Line, twitter dan facebook aku. Oh ya, jangan lupa untuk membawa colokan kaki tiga untuk menge-charge BB atau apapun, kebanyakan di Singapore pakai colokan kaki tiga. Tapi, di Changi Airport ini kalau memang tak ada colokan kaki tiga, bisa men-charge BB dengan kabel data. Tinggal dicolok aja.
Masih main netbook, wifi gratis XD
 Di Changi Airport dingin banget! Jadi kalau mau nginep di lounge-nya, siap-siap bawa jaket atau selimut kaya bule-bule yang lain. Sebenernya, sofa merahnya lumayan nyaman lah untuk ukuran tidur gratisan, tapi dinginnya bener-bener nggak nahan. Jadi kebangun lagi, kebangun lagi cuma buat meringkel kedinginan. Mungkin Jody yang ngelihat aku kedinginan, akhirnya membuka sweater abu-abunya dan menyelimutinya ke badan aku. Aku jelas nolak sweater-nya, karena pasti dia juga akan kedinginan. Tapi, Jody dengan tampang galaknya mulai memaksa aku untuk menerima sweaternya. Ya sudahlah, semoga malam ini bisa tidur nyenyak dengan tambahan hangat sweaternya. Eaaaa :P
Narsis Mode On di Changi Airport
Di Singapura jam 06.00 pagi itu masih gelaaaappp....padahal rencana awal aku adalah jam 5 pagi bangun, jam 6 langsung nyari MRT. Tapi, karena suasana masih gelap di luar sana, akhirnya aku pun bermalas-malasan sambil men-charge BB. Jody? Hmmm jangan tanya, dia masih tidur nyenyak sampai jam 7 pagi meski sudah aku bangunin berkali-kali. Akhirnya sekitar jam 7 pagi lewat, Jody bangun dengan mata masih merah karena kecapekan, tapi udah membuat dirinya lumayan seger dan mau diajak jalan untuk membersihkan diri. Cuci muka dan gosok gigi. Kita juga tak lupa, meski baru bangun, belum cuci muka dan belum gosok gigi, tetap narsis! Jepreetttt!!!! Hihihihi....
Menunggu alias kebingungan naik MRT Hihihi...
Setelah membersihkan diri di toilet, cuci muka dan gosok gigi, kita langsung keluar Changi, tapi sebelumnya harus melalui proses keimigrasian terlebih dahulu. Oh ya, jangan lupa ambil peta Singapore dan petunjuk bagi traveller di rak deket pengisian kartu keimigrasian. Saat melalui paspor dan keimigrasian di-cek, jangan sampai lupa juga ada sobekan kertas dari kartu keimigrasian yang nggak boleh hilang. Sobekan kartu imigrasi itu nantinya akan diminta pas keluar dari Singapura. Setelah keluar dari gerbang kedatangan, kita kebingungan mencari MRT hehee... akhirnya setelah tanya sama Mba-Mba berdarah India di pusat informasi, MRT itu ada di paling ujung kanan dari gerbang kedatangan. Lurussss aja sampai mentok ada eskalator ke bawah, nah udah deh turun paling bawah itu udah MRT. Sempet kebingungan juga pas mau naik MRT, beli Single Trip atau pake EZ Link Card? dari persiapan sebelumnya yang udah aku baca-baca dari blog-blog dan cerita-cerita orang yang udah pernah ke Singapura mendingan memang menggunakan EZ Link Card.
EZ Link Card bisa kita beli di tempat passenger service yang tepat di samping gate in MRT. EZ Link Card dijual seharga $12 SG yang udah termasuk dengan isinya $ 7 SG. Selain EZ Link Card sebenarnya juga ada STP (Singapore Traveller Pass) tapi kalo dipikir-pikir lebih enakan EZ Link Card karena selain jadi milik kita, berlaku juga sampai 5 tahun ke depan, dan bukan cuma buat MRT aja, misal kita jajan di Sevel atau di tempat jajan yang pake EZ link Card juga jadi mudah banget. Jadi, kita memilih pakai EZ Link Card untuk memudahkan akses kemanapun menggunakan MRT. Kita membeli 2 EZ Link Card berarti seharga $24 SG.
Sesuai rencana, pagi ini kita harus mencapai daerah Lavender untuk mencari Hostels, sebelumnya aku sudah mencari-cari Hostels yang murah dan yang rekomended, setelah cari di agoda.com terpilihlah Backpackers@SG Hostels di daerah Lavender. Sekarang adalah bagaimana kami mencapai Lavender dari Changi Airport. Aku mesti harus bertanya sama Bapak-Bapak Security service yang agak BT pas ditanya. Mungkin memang sebenarnya kita nggak perlu nanya, karena papan-papan jurusan MRT dan peta lokasi di daerah sekitarnya itu sudah terpampang jelas di tengah-tengah MRT stasiun.  "You just go to Tanah Merah first, then you can go to Lavender," jawab Bapak-Bapak itu singkat.
Di dalam MRT Changi Airport - Tanah Merah
Akhirnya, kita menaiki MRT yang ke jurusan Tanah Merah yang ke Joon Koon, jangan pilih yang ke Pasir Ris ya kalau mau ke Lavender, Kallang dan daerah sekitarnya. Memasuki MRT yang serba cepat dan on time itu, jadi berpikir ini sangat sangat bagus jauh lebih bagus daripada transportasi di Jakarta yang hmmmm....memang murah seperti Transjakarta dan juga dapat menjangkau seluruh Jakarta hanya dengan Rp.3500 rupiah dan juga ada transit-transitnya juga atau dibandingin dengan kereta di Indonesia, hmmm ini lebih sangat bagus. Selain sangat cepat menjangkau tempat tujuan, MRT ini datang on-time, fasilitas di dalamnya juga masih bagus. Semua serba cepat pokoknya
Wajah kelaperan si Jody...wkwkwkkwkwk
Setelah tiba di Tanah Merah, kita transit ke tujuan Joon Koon dan berhenti di stasiun Lavender. Cuaca di Singapura hari ini tidak bersahabat. Keluar dari stasiun Lavender, daerah Lavender sudah basah semua ditimpa hujan deras. Akhirnya kita memutuskan untuk makan terlebih dulu di Kopitiam di stasiun Lavender sambil mencari jalan untuk sampai ke Backpackers@SG Hostels di 111J King George's Avenue. Masuk di Kopitiam, mencari-cari makanan sesuai selera lidah dan yang nggak bikin kantong jebol pokoknya. Rata-rata makanan disitu dari $3SG sampai $8 SG. Untung kita nemu Nasi Lemak seharga $2.80 SG. Agak aneh juga sih, kita pagi-pagi udah makan makanan berat aja. Lihat sekeliling, orang-orang yang kebanyakan ekskutif muda atau orang-orang yang mau kerja, makannya ya cuma bihun atau telor setengah mateng pake roti dan kopi. Haha...ga perdulilah, kita kelaperan dan rasanya kalo nggak makan nasi itu nggak makan. Akhirnya kita makan Nasi lemak untuk 2 orang berarti seharga $5.60 SG ditambah minum air mineral satunya adalah $1.50 SG jadi untuk 2 botol seharga $3SG.
Setelah makan dan bla bla bla.... kita kebingungan di luar sana masih saja hujan. Kita juga masih kebingungan letak 111J King George's Avenue. Setelah mempelajari peta dengan seksama dan udah BT nunggu hujan di dalem Kopitiam, akhirnya kita keluar. Waktu menunjukkan pukul 9 pagi waktu Singapura. Yang pertama kita cari adalah V Hotel yang ternyata berada persis di belakang stasiun MRT Lavender. Akhirnya menyusuri jalan Jellicoe Road, French Road, dan King George's Avenue sambil hujan-hujan. Mana sempat kesasar dulu dan bertanya pada Bapak-Bapak di toko material. Seharusnya kita dari French Road tinggal belok ke kanan, kita malah ke kiri yang akhirnya lumayan jauh kesasarnya. Setelah balik arah sambil hujan-hujanan lagi, akhirnya dari French Road kita pilih ke arah kanan dan disitu tepat di depan King George's Building terpampanglah plang Backpackers@SG Hostels. Di samping kiri Backpackers@SG
Backpackers@SG dan mas-mas manis berdarah India hihihi
Hostels ada juga Traveller@SG Hostels yang disinyalir pemiliknya adalah satu keluarga hanya berbeda nama hostels hihihi..Setelah menaiki tangga hingga ke lantai dua, akhirnya tiba di resepsionis hostels dan disambut sama mas-mas berdarah India, logat India-nya masih kental banget pas dia ngomong pake Bahasa Inggris, tapi yang jelas mas-mas berdarah India ini yang aku belum sempet nanya namanya ini lumayan manis hehehe.... Aku akhirnya bilang mau nginep disitu satu malam tapi belum reservasi apapun lewat online, jadi mau reservasi langsung aja. Dia bilang oke ada orang yang juga mau check-out hari itu juga, jadi tempat tidur untuk 2 orang masih ada. Kita memilih 2 tempat tidur di dalam kamar yang satu kamarnya terdiri 4 tempat tidur bertingkat jadi ada 8 kasur. Satu malam untuk satu orang itu seharga $20SG berarti satu malam untuk dua orang seharga $40SG ditambah dengan uang jaminan kunci seharga $10SG yang nantinya pas kita check out dibalikin $10SG nya, hanya untuk uang jaminan kunci nggak ilang aja.
Sudah senyum sumringah di Backpackers@SG Hostel sambil wifi-an
Kunci yang dikasih itu sebagai akses kita masuk ke kamar sama kunci untuk 1 loker. Fasilitas yang kita dapatkan adalah wifi gratis, sarapan roti+selai+minum (susu kopi atau apapun) secara gratis dan kita bikin sendiri dan terserah mau kita ambil berapa banyak sampai jam 12 siang, mandi gratis, nonton tv gratis, ngecharge gratis, dan fasilitas kamar ber AC dan tempat tidur yang nyaman, sama peminjaman payung gratis.
Pemandangan King George's Avenue dari dalam kamar hostel
Nah, akhirnya kita berhasil dari Jakarta ke Singapura dengan ngebolang secara nekat dan otodidak hanya bermodalkan peta ke tempat yang aman untuk tinggal sementara di Backpackers@SG Hostels. Setelah menunggu sampai pukul 12 siang, kita akhirnya mendapatkan tempat tidur untuk menaruh barang dan berbaring sebentar. Oh ya, habis mandi kita berdua akan memulai perjalanan jalan-jalan kita di Singapura, So, tetep stay tune di blog The Crazy-Able Trip To Singapore Part 2 yaaaa..... see you!!! :)

4 komentar:

  1. Itinnnggggg edaaaannnn nekatttttt......

    BalasHapus
  2. Hahahaaha...mba mekaaarr... ayo persiapkan dirimuuu.....

    BalasHapus
  3. mau tanya tentang pemesanan via nusatrip dong... aku mau coba pesan tiket via nusatrip...
    apakah prosesnya ccepat? konfirmasi booking hotel kirim via email? waktu itu beli via kartu kredit apa atm? apakah benar pakai rupiah? thank you

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih Berliani..
      Untuk Pemesanan Tiket Via Nusatrip, Prosesnya Realtime dan Terbilang Cukup Mudah, Berliani Harus Login Terlebih Dahulu Yah Kemudian Tinggal Pilih Penerbangannya Dan Cara Pembayarannya [*dalam hal ini saya menggunakan TRANSFER ATM] Berliani Akan Mendapat Bukti Pemesanan Melalui Email [*didalamnya termasuk tiket elektronik utk check in dibandara]
      Pemabayaran Sesuai Dengan Mata Uang Yang Kamu Pilih, Bisa Rupiah Dan Lain2nya Yang Ada Dimenu..
      Semoga Penjelasan Ini Bisa Bermanfaat Yah..
      Dan Selamat Berlibur :)
      *ditunggu cerita liburannya dari kamu yah

      Hapus