Sabtu, 21 September 2013

The Crazy-Able Trip To Singapore (PART 3)

6 September 2013. Aku membuka mata dari tidurku yang sangat nyenyak sepanjang malam hingga pagi ini karena kecapekan setelah berjalan seharian kemarin, ditambah kasur yang nyaman di Backpackers@SG Hostel ini. Aku melihat jam di BB-ku, kini waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Cuaca di depan sana ketika aku membuka jendela dari tempat tidur-ku yang ditingkat atas agak mendung. Rencana awal adalah ingin bangun jam 6 pagi dan menyempatkan berjalan-jalan di China Town sebelum waktunya check-out dari hotel pada pukul 12 siang. Tapiii, karena kaki rasanya masih capek dan bangunnya bablas jam 9 pagi, yaudah akhirnya memutuskan untuk melanjutkan jalan-jalannya sekalian check-out setelah jam 12 siang nanti.
Kemarin malam, ketika sampai di hostel, kamar ini masih sepi penghuninya, hanya ada kami berdua yang langsung tidur di tempat tidur masing-masing. Namun, pagi ini ketika aku membuka mata, sudah ada satu orang cowok China di tempat tidur bawah di depan jendela, dan 2 orang cowok China juga yang tidur di dalam satu set tempat tidur bertingkat di belakang tempat tidur bertingkat-ku dan Jody. Ya, Beginilah kalau mau menginap di hostel. Sebenarnya bisa juga memilih kamar yang isinya cewek semua, kita tinggal pilih aja sesuai budget yang kita miliki. Tapi, di Backpackers@SG ini kayanya isi kamarnya campur semua deh, tapi kalian bisa cek lebih akuratnya di agoda.com. Bangun tidur, aku langsung turun dari kasur di tingkat atas, dan langsung banguin Jody yang masih tidur selimutan. Nggak lama aku bangunin terus, Jody akhirnya bangun. Dua cowok China yang tidur di satu set tempat tidur di belakang tempat tidur ku juga bangun. Mereka setelah bangun, langsung mengambil pakaian mereka, mandi, dan langsung Cuss ambil sarapan dan siap buat jalan-jalan. Sementara, aku dan Jody setelah berleha-leha sebentar, mengecek facebook masing-masing, langsung mandi dan bersiap-siap untuk packing dan check out dari hostels. Oh ya, pas sarapan di lobby dan ruang tengah hostel pagi ini lumayan ramai sekali, karena penghuni sementara hostel lagi antri mandi, antri ambil sarapan, dan ada yang bersiap-siap untuk jalan-jalan. Ternyata ada beberapa dari Indonesia juga loh, tapi aku nggak sempet bercengkrama, jadi cuma senyum aja ketika Jody lagi bikinin aku teh di pentri.
        Singkatnya, jam 12 siang kurang kita udah siap dan check-out dari Backpackers@SG Hostel dengan membawa barang-barang kami, yang berat-berat semuanya dibawain sama Jody hehehe,, aku sih cuma bawa kamera, dokumen-dokumen keimigrasian, netbook aku, dan barang-barang yang penting di tas Minion kuning aku. Sebenernya, barang-barang bawaan kita bisa kita titipin gratis di hostel, tapi kata Jody dibawa aja daripada harus capek lagi balik ke hostel. Oke, baiklah... karena Jody yang akan membawa itu semuanya... hihihi... Setelah kita kembaliin kunci kamar hostel dan mengambil $10SG sebagai uang jaminan kembali kunci, kita cabut dari hostel.
Di depan MRT Botanical Garden Singapore
       Lagi-lagi, cuaca Singapura tak bersahabat huhuhu... hari ini gerimis lagi, kita juga udah nggak bisa pinjem payung sama mas-mas hostel yang manis berdarah India itu. Tanpa putus asa, yaudah akhirnya kita menghadapi titik-titik air yang pelan-pelan menghujam. Kita jalan kaki lagi sambil membawa barang-barang kita dari King George's Avenue menuju MRT Lavender. Astaga, telapak kaki ini rasanya keluuuu sekali ketika diajak menginjak jalanan. Entah karena sendal-nya yang dipinjemin Joidy menolak untuk aku pakai, atau memang kaki-ku sudah tak terbiasa jalan jauh? Entahlah, yang penting kata-kata Joidy "Kalau sakit kakinya, kita berhenti dulu aja ya, pokoknya jangan dipaksain jalan, daripada kaki kamu sakit lagi," itu udah ngebuat aku kuat dan semangat. Ya harus semangat dong, karena ini hari terakhir kita di Singapura sebelum akan ke Batam. Dari MRT Lavender kita naik MRT menuju MRT Buona Vista dan transit ganti jalur orange ke MRT Botanic Garden. Dari MRT Botanic Garden, Botanical Garden Singapore tinggal jalan ke arah kanan dari keluar MRT Botanic Garden.
Tumbuhan yang menjulur di teralis besi
Aku dan Black Swan yang lagi berenang di Eco Lake
Joidy dengan bawaannyaa yang berat masih tetep gaya
      Botanical Garden Singapore, ibaratnya kaya Kebun Raya Bogor aja kalo di Indonesia. Disini banyak banget beragam jenis tumbuh-tumbuhan. Ada tumbuhan yang dirangkai untuk tumbuh di teralis besi, ada taman Anggrek atau Orchid National Park dan danau-danau yang ada di dalamnya. Di salah satu danau yang namanaya Eco Lake, kita ketemu sama Black Swan yang lagi berenang di danau. Black Swan-nya lagi menunggu cinta sejati-nya untuk balik lagi jadi manusia kayaknya #Halah jadi ngacoo kemana-mana hahaha *efek keseringan nonton barbie Swan Lake. 
Hahaha .... berfoto-foto sebentar dengan Black Swan dan si Joidy dengan aksi-nya di kamera hehe... Titik-titik hujan mulai turun lagi....huhuhu...akhirnya kita menyingkir dari Eco Lake dan mencari tempat berteduh. Pas jalan ke saung yang lumayan berpuluh-puluh meter dari Eco Lake eh si gerimis berhenti mengguyur, akhirnya kita lanjutin perjalanan kita untuk mencapai lebih dalam bagian dari Botanical Garden Singapore ini. Niat kita adalah ke Orchid National Park, memang harus bayar lagi untuk masuk ke dalam
Bergaya meski kaki dan badan pegel hihihihi
taman Anggrek itu, tapi setidaknya kita mau coba kesitu dulu. Menyusuri jalan setapak yang akan membawa kita ke Orchid National Park, tapi lama-lama kayanya terasa masih jauh banget untuk sampai kesana, sementara kaki rasanya udah nggak kuat dan cuaca sangat nggak mendukung. Tepat ketika kita ingin balik arah keluar dari Botanical Garden, ehhh hujan mengguyur sangat deras seakan-akan dia nggak rela kalo kita ninggalin Botanical Garden ini. Ya udah... akhirnya kita neduh di tempat pengisian ulang kartu elektronik dari ATM, misalnya kaya kartu Flash BCA kita udah abis itu bisa diisi ulang sendiri dari ATM BCA kita di alat yang ada di tempat kita neduh ini, tapiii disitu nggak bisa ATM BCA yaahhh hahahha...ini contoh aja maksudnya.
You know in Botanical Garden Singapore
Titik-titik hujan yang deras jatuh dari langit menimpa pohon-pohon yang rindang dan menerpa tempat kita berteduh. Rerumputan di tanah tempat kita berteduh tentunya basah dan ada kodok berwarna hijau muda yang juga berteduh di bawah daun. Dingin? Tentu. Saat itu, jarang sekali orang yang lalu lalang di jalan setapak menuju Orchid National Park. Dan kita malah bercengkrama soal pertemuan kita pertama kali saat liputan di DPR yang kurang lebih empat bulan lalu. Saling bercerita tentang kamu, bercerita tentang aku, dan kita. Malah, kita berencana untuk membuat FTV soal reporter dan kameramen yang cinlok. Waktu itu ide kamu (Jody) adalah reporter dan kameramen ini udah lama nggak ketemu, dan tiba-tiba ketemu disini di Botanical Garden Singapore. Lagi bercengkrama gitu, si reporter akhirnya mengungkapkan perasaannya pada kameramen. Hahahahaha itu mah YOU WISH Jody :P Wwkwkwkwk.... tapi, you know lah .... mungkin di dalam cerita itu ada yang bilang:

"Do you willing to protect me?"
"Do you willing to loyal to me?"
"Do you willing to be mine?"
Dan ada yang jawab:

"Yes, I do"

Dan entahlah, demi semua kegelisahan dan kegalauan yang masih ada di hati ini, aku hanya tak ingin membuat perjalanan kita ini dihantui rasa kegalauan. Yang aku tahu, aku gembira dan nyaman bersama kamu.
        Oke, then, back to the trip hehehe.....akhirnya kita memutuskan untuk hujan-hujanan lagi untuk keluar dari Botanical Garden Singapore karena estimasi kita hujan ini akan awet sekali untuk mengurung kita disini. Kita berlari lagi, (ini seperti kita berlari hujan-hujanan di trip kita sebelumnya di Gunung Gede, Jawa Barat) kakiku sudah sangat kelu ditambah dengan kandungan asam dari air hujan. Aku tanpa malu, akhirnya membuka sendal dan berjalan tanpa alas kaki di batu kerikil dan aspal Botanical Garden. Bukan hanya itu, aku juga sempat berjalan tanpa alas kaki di MRT Botanic Garden menuju MRT Orchard.
      Yup, perjalanan kita selanjutnya adalah ke Orchard Road. Dari MRT Botanic Garden kita menuju MRT Bishan untuk transit ke jalur merah menuju MRT Orchard. Namun, pada saat kita ingin tape in dengan EZ link Card di mesin tap in MRT ... O Ow... pulsa EZ Link Cardnya habis ... niatnya kita mau isi ulang satu EZ Link Card aja punya Jody, nanti pakenya gantian, eh ternyata nggak bisa. Kita harus punya EZ Link Card dengan isinya masing-masing. Yaudah, daripada nggak bisa pulang dan nggak bisa kemana-mana, akhirnya kita isi ulang EZ Link Card kita masing-masing dengan isi minimum adalah $10 SG, jadi isi ulang dua EZ Link Card seharga $20SG. Setelah bisa melalui, kita naik MRT dengan rute Bishan dan transit jalur merah menuju MRT Orchard.
     
Sekitar Orchard Road
Sampai di MRT Orchard, waw...disini padat banget dengan orang-orang yang berlalu lalang baik di bawah tanah maupun di atas tanah Orchard Road. Di Orchard, kita ke Lucky Plaza yang nggak jauh dari pintu keluar MRT Orchard. Wuiihh disitu banyak banget jajanan yang menggiurkan, mulai dari parfum, dompet, kaca mata, kaos, cokelat, gantungan kunci untuk oleh-oleh dan barang-barang lainnnya yang beli 3 cuma $10SG. Astagaaa ... rasanya pengen borong itu semua,, tapi hasrat belanja ini harus realistis dengan keadaan. Kita backpacker-an dengan budget minim dan belum punya tiket pulang ke Jakarta. Aku harus berkali-kali menghela nafas, dan Jody harus berkali-kali menghiburku agar bersabar dan tahan dengan nafsu belanja. Pokoknya, Jody janji kalo kita balik lagi kita akan bawa uang cukup dan beli itu semua hahahha....
Penjual es krim dan gerobaknya di Orchard Road
Setelah keluar dari Lucky Plaza dan mencari makan siang yang tidak sesuai dengan kantong kita, akhirnya kita ketemu es krim yang enak banget di pinggir Orchard Road. Yang jual kakek-kakek setengah baya, tapi gesit melayani pembeli yang mengerubungi gerobak es-nya. Jody langsung memesan es krim durian + roti, dan aku memesan es brownies + roti, harga satuannya adalah $1SG jadi beli dua seharga $2SG. Horeee muraaahhh dan ini es krim-nya sangat enak! Durian dan brownies rasa tiramissu-nya kerasa banget!!!
Nyam...Nyam... udah murah enak lagi
Yummy es krim brownies+roti
Jody dan Es Krim Durian + Roti-nya
Setelah makan es krim yang enak dan murah itu, niatnya tadinya masih ingin jalan-jalan di Orchard Road ke Takashimaya atau jalan-jalan ke Mall lagi, tapi berhubung kaki udah pegel abis ditambah nanti malah mupeng banget buat belanja-belanja lagi, akhirnya kita memutuskan untuk cabut dari Orchard Road. Oh ya, kita belum makan siang sementara udah jam 3 sore. Akhirnya udah jauh-jauh ngiter-ngiter nggak dapet makanan yang pas, kita tetep aja balik ke MRT Lavender buat makan Nasi Lemak yang murah, enak dan mengenyangkan itu hihihi... kita balik ke MRT Lavender dari MRT Orchard transit di MRT City Hall ambil jalur hijau dan ke MRT Lavender. Sampai di MRT Lavender keluar dari MRT kita langsung ke kopitiam dan pesen dua Nasi Lemak seharga $5.60SG, karena kita udah persiapan minum jadi kita nggak beli minum lagi deh hehehe....
Inilah Nasi Lemak favorit kitaaaaa

Habis makan dan perut kenyang, kita melanjutkan lagi perjalanan kita. Dari MRT Lavender kita menuju MRT Outram Park ganti jalur ungu dan menuju MRT Harbourfront. Keluar dari MRT Harbourfront di VIVO City kita langsung ke lantai 3 VIVO City membeli tiket ferry untuk menyebrang ke Batam. Setelah
Siap menyebrang ke Batam dari Harbourfront
melihat-lihat harga akhirnya kita memutuskan untuk memakai jasa Pacific Ferry satu orang satu kali jalan itu seharga $22SG sudah termasuk tax, jadi Pacific Ferry untuk dua orang seharga $44SG. Tadinya, kita ketemu tiket promo penyebrangan dari Batam Fast yang satu orangnya itu hanya bayar tax total seharga $13SG, tapiii itu harus pesan online dan pembayarannya mesti pake kartu kredit. Hmmmm kita berdua nggak pake kartu kredit, udah berusaha minjem juga tapi apa daya susah juga. Jadilah, kita membayar $44SG dari Harbourfront ke Sekupang Batam. Sebelum berangkat, kita juga beli cemilan dulu di Sevel VIVO City, kita beli cemilan Jody makroni asin, Coca Cola, dan Koko Crunch, sebenernya bisa bayar pake EZ Link Card supaya isi EZ Link Card kita gak kesimpen percuma di dalemnya, kan kalo udah di Indonesia nggak bisa dipake lagi, tapi berhubung Ibu-Ibu penjaga kasir berdarah China-nya nggak mau kalo bayar pake EZ link Card akhirnya kita bayar cash cemilan dengan total kurang lebih $6SG.

Pukul 6.20 sore waktu Singapura kita akhirnya menyebrang. Gelombang laut sore itu lumayan kencang, jadi guncangannya cukup kuat. Tapi ini semua aku nikmati karena ini pertama kalinya aku naik kapal ferry,
Di dalam Pacific Ferry
sementara Jody iseng nakut-nakutin kapal ini yang bergoyang kencang. Selama perjalanan, aku memandangi laut lepas yang banyak kapal-kapal laut besar, kapal-kapal barang yang lalu lalang, dan juga ada kapal nelayan yang lagi mancing ikan. Dari Harbourfront ini juga kita dapat melihat pesisir-pesisir pantai di Sentosa Island. Perlahan-lahan seiring dengan langit yang menggelap, gedung-gedung pencakar langit Singapura seperti gedung Marina Sand Park dan Singapore Flyer Sky yang kini berkelap-kelip dengan lampu warna-warninya di langit magrib. Dadahhh Singapura.... nanti kita main-main lagi ya kesanaaa... gemes deh mau borong barang-barang disana...wkwkwkwk...

Tapiiii perjalanan kita belum selesai....sekitar 1 jam lebih, akhirnya kita tiba di pelabuhan Sekupang, Batam, Indonesia. Sampai di Batam kira-kira pukul 8 malam WIB. Jody yang sudah sadar berada di wilayah
See you again, Singapore!
Indonesia, langsung merengek-rengek minta beli rokok, mengingat di Singapura harganya mahaaaaall sekalii... Awalnya aku nggak ngebolehin dia beli rokok, tapi dia merengek terus dan janji cuma ngisap setengah batang aja, yaudah akhirnya aku kasih aja dia Rp.1000 buat beli sebatang rokok hihiiihi....Setelah menunggu beberapa menit dan sambil menunggu Jody yang ngerokok di luar sana jauh jauh dari aku duduk, akhirnya Tante ku datang menjemput. Horeeee.....
Di Batam, kita diajak makan malam Sop Ikan gratis oleh Tante Asma dan Suaminya. Sehabis itu, kita bermalam di rumah Tante Asma dan bertemu dengan keponakan ku yang udah 8 tahun nggak ketemu sama aku. Dulu, waktu kecil sering banget diasuh bareng-bareng. Namanya Liwa Ulhamdi, sekarang dia udah menjadi remaja ganteng, keren, dan pinter cita-citanya lulus SMA mau kuliah di Jerman ... amiinnn ... tapi kalau nggak di UI Depok juga gapapa kok hehehe....
Singkatnya, malam itu setelah bercengkrama dengan Liwa, Tante Asma dan Suaminya, Jihad kelas 3 SD, dan 'Bayi' Aulia yang masih TK itu, aku dan Jody ketiduran di ruang TV padahal kita sudah disiapkan kamar masing-masing. Jody masih sibuk mengedit foto dan video liputannya di Kualanamu, Medan sementara aku sibuk dan deg-degan menunggu E-ticket pesawat untuk pulang ke Jakarta di G-mail aku, sebelum kita akhirnya masing-masing ketiduran di ruang TV.

Perjalanan kita di Batam belum selesaaaaiiii... belum sampai Jakarta lohhhh... jadi tetep baca terus kelanjutannya di The Crazy-Able Trip To Singapore PART 4 yaaaa... sekalian rekap itinerary alias rencana trip kita ke Singapore dan rekap budget kita selama trip ini ... Sooo... See ya!! :)

See you again, Singapore!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar